Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 14:00:22【Resep Pembaca】087 orang sudah membaca
PerkenalanPetugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyiapkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Slipi,

Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Jakarta Barat memeriksa produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam insiden dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Meruya Selatan 01.
"Kalau terkait dengan MBG, kita harus cek dulu. Karena memang kalau terkait dengan UMKM ini apakah sudah terkurasi atau ngak," kata Kepala Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil (PPKUKM) Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid di Jakarta, Selasa.
Pemeriksaan itu dilakukan menyusul menu MBG yang diduga menyebabkan 20 siswa SDN Meruya Selatan 01 keracunan. Menu itu merupakan produk UMKM yang bekerjasama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Selatan.
Menurut Iqbal, ada banyak UMKM binaannya yang telah memiliki sertifikat halal dan Nomor Induk Berusaha (NIB). "Harusnya kalau memang sudah rekomendasi dari Sudin PPKUKM bisa lebih 'verified' (aman dikonsumsi)," kata Iqbal.
Kendari demikian, pihaknya bakal tetap memeriksa UMKM yang memasok produk yang diduga menyebabkan keracunan, dalam hal ini puding dan mi basah. "Kita bisa cek kembali UMKM-nya yang seperti apa nih yang dipakai oleh MBG," ujar dia.
Baca juga: Diduga keracunan, SDN Meruya Selatan 01 hentikan sementara pasokan MBG
Iqbal menyampaikan bahwa pihak dapur MBG di Jakarta Barat bisa meminta rekomendasi dari Suku Dinas (Sudin) PPKUKM terkait UMKM yang dinilai layak menjadi pemasok bahan atau produk makanan.
"Sejauh ini belum (SPPG yang meminta rekomendasi). Mungkin kalau SPPG-nya 'reach out' ke kami minta rekomendasi. Kalau sekarang mungkin mereka ada referensi sendiri," katanya.
Menurut Iqbal, pelibatan UMKM dalam produksi menu MBG merupakan sinyal positif bagi pertumbuhan UMKM.
"MBG ini kita berbicara dalam jumlah yang sangat banyak, porsi per harinya sangat banyak. Artinya ketika UMKM ini dilibatkan itu akan sangat senang dan mendukung program prioritas dari Pak Presiden," katanya.
Baca juga: Di Jakarta ada 60 siswa keracunan MBG
Sebelumnya, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Selatan menyebutkan bahwa menu yang diduga menyebabkan keracunan 20 siswa SDN 01 Meruya Selatan, Jakarta Barat, berupa puding dan mi produk UMKM.
"Kalau puding memang kami pakai orang kedua, jadi dibuat oleh UMKM. Kalau mi basah juga kami ambil dari UMKM karena ngakut kewalahan kalau buat sendiri. Telur kami olah langsung,” kata Kepala SPPG Meruya Selatan, Satria Jayaputra di Jakarta, Senin (3/11).
Satria mengangakan, SPPG memang diperbolehkan mengambil produk UMKM asalkan mereka sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan bersertifikat halal.
Sebanyak 20 siswa SDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, diduga mengalami keracunan usai menyantap menu MBG.
Kepala SDN Meruya Selatan 01, Siti Sofyatun mengangakan, kejadian itu terjadi pada hari ketiga sekolahnya mendapat jatah MBG, tepatnya Rabu (29/10).
Baca juga: Keracunan MBG di Jakarta akibat SPPG ngak jalankan SOP distribusi
Indikasi keracunan terlihat saat 20 orang anak menunjukkan gejala mual dan pusing usai menyantap menu MBG yang terdiri dari mi, telur kecap, puding dan beberapa item menu lainnya.
"Tujuh yang ke RSUD, karena waktu itu Puskesmas Kembangan lagi penuh. Akhirnya kami disarankan ke RSUD Kembangan. Yang di sekolah 13 anak itu ditangani sama dokter. Artinya ngak parah," ujar Siti.
Kendati hasil resmi laboratorium belum keluar, Siti menduga item menu yang menyebabkan keracunan adalah mi atau puding.
Puluhan siswa tersebut kini dipastikan aman dan sudah kembali beraktivitas setelah mendapat perawatan. Mereka pun sudah kembali bersekolah keesokan harinya.
Suka(6)
Artikel Terkait
- Bupati Bekasi instruksikan percepatan penanganan banjir
- SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG
- Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan
- BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
- Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen
- BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam
- Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia
- 5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?
- Dari Qatar ke Cinere, Brian pilih memasak MBG demi senyum anak
- Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global
Resep Populer
Rekomendasi

BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP

BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030

BGN beri bimbingan teknis kepada penjamah makanan di Lampung

Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan

Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula

Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen

Kiat merawat kompor di rumah agar awet

BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG